KEUANGAN DAERAH: PERTEMUAN KE EMPAT
Pengertian
Anggaran
Glenn
A Welsch mendefenisikan anggaran sebagai berikut: "Profit planning and
control may be broadly as de fined as sistematic and formalized approach for
accomplishing the planning, coordinating and control responsibility of
management".
Dari
pengertian di atas, anggaran dikaitkan dengan fungsi-fungsi dasar
manajemen yang meliputi fungsi perencanaan, koordinasi dan pengawasan.
Jadi bila anggaran dihubungkan fungsi dasar manajemen maka anggaran meliputi
fungsi perencanaan, mengarahkan, mengorganisasi dan mengawasi setiap satuan dan
bidang-bidang organisasional didalam badan usaha.
Menurut
Gomes (1995, p.87-88), anggaran merupakan dokumen yang berusaha untuk
mendamaikan prioritas-prioritas program dengan sumber-sumber pendapatan yang
diproyeksikan. Anggaran menggabungkan suatu pengumuman dari aktivitas
organisasi atau tujuan untuk suatu jangka waktu yang ditentukan dengan
informasi mengenai dana yang dibutuhkan untuk aktivitas tersebut atau untuk
mencapai tujuan tersebut.
Menurut
Mulyadi (2001, p.488), anggaran merupakan suatu rencana kerja yang
dinyatakan secara kuantitatif yang diukur dalam satuan moneter standar dan
satuan ukuran yang lain yang menvakup jangka waktu satu tahun.
Menurut
Supriyono (1990, p.15), penganggaran merupakan perencanaan keuangan
perusahaan yang dipakai sebagai dasar pengendalian (pengawasan) keuangan
perusahaan untuk periode yang akan datang. Anggaran merupakan suatu rencana
jangka pendek yang disusun berdasarkan rencana kegiatan jangka panjang yang
telah ditetapkan dalam proses penyusunan program. Dimana anggaran disusun oleh
manajemen untuk jangka waktu satu tahun, yang nantinya akan membawa perusahaan
kepada kondisi tertentu yang diinginkan dengan sumber daya yang ditentukan.
PERAMALAN KEUANGAN
Peramalan
Keuangan Meramalkan dalam manajemen keuangan digunakan untuk memperkirakan
kebutuhan keuangan di masa yang akan datang. Adanya rencana pertumbuhan berarti
manajemen keuangan mampu mengantisipasi kebutuhan pembiayaan negara/perusahaan
dan dengan adanya rencana keuangan yang baik, maka negara/perusahaan akan mampu
memenuhi kebutuhan tersebut.
Langkah-langkah
dasar dalam memprediksi kebutuhan pembiayaan adalah :
Ø Memproyeksikan
pendapatan negara/perusahaan dan semua biaya sepanjang periode perencanaan
Ø Memperkirakan
tingkat investasi pada aktiva lancar dan aktiva tetap yang diperlukan untuk
mendukung peramalkan
Ø Menentukan
jumlah kebutuhan dana negara/perusahaan sepanjang periose perencanaan.
KEBIJAKAN
ANGGARAN
Pengertian
Kebijakan Anggaran.
Kebijakan
anggaran adalah suatu teknik untuk mengubah pengeluaran atau penerimaan Negara
saat perekonomian guncang baik karena inflasi atau deflasi.
Tujuan
Kebijakan Anggaran.
Tujuan
kebijakan anggaran adalah untuk menemukan arah, tujuan dan prioritas
pembangunan nasional serta pertumbuhan ekonomi agar sesuai propenas yang pada
gilirannya meningkatkan kemakmuran masyarakat.
APBN
yang disusun pemerintah setiap tahun dapat dimanfaatkan untuk menentukan
kebijakan anggaran (fiskal) yang disesuaikan dengan kondisi perekonomian suatu
negara. Kebijakan anggaran meliputi hal-hal berikut.
1. Anggaran
Seimbang
Anggaran
seimbang adalah anggaran yang disusun dengan pendapatan totalnya sama/seimbang
dengan pengeluaran totalnya. Tujuannya untuk memelihara stabilitas ekonomi dan
mencegah terjadinya defisit.
2. Anggaran
Dinamis
Anggaran
dinamis adalah anggaran yang selalu meningkat dibandingkan anggaran tahun
sebelumnya. Selain itu diusahakan meningkatkan pendapatan dan penghematan dalam
pengeluarannya, sehingga dapat meningkatkan tabungan pemerintah/negara untuk
kemakmuran masyarakat.
3. Anggaran
Defisit
Anggaran
defisit adalah anggaran dengan pengeluaran Negara lebih besar daripada
penerimaan negara. Intinya, penerimaan rutin dan penerimaan pembangunan tidak
mencukupi untuk membiayai seluruh pengeluaran pemerintah. Dengan kata lain,
defisit APBN terjadi apabila pemerintah harus meminjam dari bank sentral atau
harus mencetak uang baru untuk membiayai pembangunannya.
4. Anggaran
Surplus
Anggaran
surplus adalah anggaran dengan penerimaan negara lebih besar daripada
pengeluaran. Kebijakan ini dijalankan bila keadaan ekonomi sedang dilanda
inflasi (kenaikan harga secara terus-menerus), sehingga anggaran harus
menyesuaikan kenaikan harga barang atau jasa.
DIMENSI ANGGARAN
Schiff dan Lewin, 1970 (dalam Sahmudin et al,
2001) menjelaskan anggaran yang disusun memiliki dua peranan, yaitu:
1) Anggaran
berperan sebagai perencanaan, yaitu anggaran berisi tentang ringkasan
rencana-rencana keuangan organisasi di masa mendatang.
2) Anggaran
berperan sebagai kriteria kinerja yang harus dihasilkan, yaitu anggaran dipakai
sebagai suatu sistem pengendalian untuk mengukur kinerja manajerial.
Ada
tiga tahapan utama dalam proses penyusunan anggaran (Ikhsan dan Ishak,
2005:161-162), yaitu:
a. Penetapan
tujuan
Aktivitas
perencanaan dimulai dengan menerjemahkan tujuan organisasi yang luas ke dalam
tujuan-tujuan aktivitas yang khusus. Konsep utama perilaku yang berpengaruh
terhadap tahapan penetapan tujuan adalah proses perencanaan meliputi
partisipasi, kesesuaian tujuan, dan komitmen.
b. Tahap
implementasi
Pada tahap ini, rencana formal tersebut
digunakan untuk mengkomunikasikan tujuan dan strategi organisasi, serta untuk
memotivasi orang secara positif dalam organisasi.
c. Tahap
pengendalian dan evaluasi kinerja
Setelah
anggaran diimplementasikan, maka anggaran tersebut berfungsi sebagai elemen
kunci dalam pengendalian.
METODE KUADRAT KECIL (
LEAST SQUARE )
Metode
Least Square : Metode yang digunakan untuk analisis time series adalah Metode
Garis Linier Secara Bebas (Free Hand Method), Metode Setengah Rata-Rata (Semi
Average Method), Metode Rata-Rata Bergerak (Moving Average Method) dan Metode
Kuadrat Terkecil (Least Square Method). Dalam hal ini akan lebih dikhususkan
untuk membahas analisis time series dengan metode kuadrat terkecil yang dibagi
dalam dua kasus, yaitu kasus data genap dan kasus data ganjil. Secara umum
persamaan garis linier dari analisis time series adalah : Y = a + b X.
Keterangan
:
Y adalah
variabel yang dicari trendnya dan X adalah variabel waktu (tahun).
Sedangkan
untuk mencari nilai konstanta (a) dan parameter (b) adalah :
a
= ΣY / N Dan b =(ΣYx)/ΣX2
Metode
Least Square (kuadrat terkecil) Metode ini paling sering digunakan untuk
meramalkan y, karena perhitungannya lebih teliti. Rumus Mencari persamaan garis
trend
Y’
= α+bx, α = (∑У)/n b =(∑Уx)/ ∑x^2 Untuk
melakukan perhitungan diperlukan nilai variabel waktu (x), jumlah nilai
variable waktu adalah nol atau ∑x=0.
1 Untuk
n ganjil maka n= 2k+1 X k+1=0
Ø Jarak
antara 2 waktu diberi nilai satu satuan
Ø Diatas
0 diberi tanda negatif ( - )
Ø Dibawahnya
diberi tanda positif ( + )
2 Untuk
n genap maka n =2k X1/2 [k+(k+1)]=0
Ø Jarak
antara 2 waktu diberi nilai dua satuan
Ø Diatas
0 diberi tanda negatif ( - )
Ø Dibawahnya
diberi tanda positif ( + )
LATIHAN
SOAL RAMALAN PENJUALAN METODE LEAST SQUARE
Data PT MAJU MALANG TAHUN 1995-2006
NO
|
TAHUN
|
PENJUALAN (Y)
|
1
|
1996
|
15.000
|
2
|
1997
|
16.000
|
3
|
1998
|
17.000
|
4
|
1999
|
17.500
|
5
|
2000
|
18.000
|
6
|
2001
|
18.500
|
7
|
2002
|
18.500
|
8
|
2003
|
19.000
|
9
|
2004
|
19.250
|
10
|
2005
|
19.500
|
11
|
2006
|
19.750
|
JUMLAH
|
11
|
198.000
|
1. ANALISIS MENGGUNAKAN METODE LEAST SQUARE
PT MAJU MALANG
NO
|
TAHUN
|
PENJUALAN (Y)
|
PREDIKSI (X)
|
X^2
|
XY
|
1
|
1996
|
15.000
|
-5
|
25
|
-75.000
|
2
|
1997
|
16.000
|
-4
|
16
|
-64.000
|
3
|
1998
|
17.000
|
-3
|
9
|
-51.000
|
4
|
1999
|
17.500
|
-2
|
4
|
-35.000
|
5
|
2000
|
18.000
|
-1
|
1
|
-18.000
|
6
|
2001
|
18.500
|
0
|
0
|
0
|
7
|
2002
|
18.500
|
1
|
1
|
18.500
|
8
|
2003
|
19.000
|
2
|
4
|
38.000
|
9
|
2004
|
19.250
|
3
|
9
|
57.750
|
10
|
2005
|
19.500
|
4
|
16
|
78.000
|
11
|
2006
|
19.750
|
5
|
25
|
98.750
|
JUMLAH
|
11
|
198.000
|
0
|
110
|
48.000
|
2. Mencari nilai a dan
b
a
= 198.000 = 18.000
11
b
= 48.000 = 436.36
110
maka persamaan least
squarenya adalah
Y’ = a +
bX
Y’ =
18.000 + 436.36X
Maka ramalan penjualan
untuk tahun 2007 :
Y (2007) =
18.000 + 436.36 (6)
Y (2007) =
18.000 + 2,618.18
Y (2007) =
20618.18 dibulatkan menjadi 20.619 unit
Ramalan penjualan tahun
sebelumnya misalkan tahun 1995 adalah
Y (1995) =
18.000 + 436.36 (-6)
Y (1995) =
18.000 + (-2,618.18)
Y (1995) =
15.381,82 dibulatkan menjadi 15.382 unit
NO
|
TAHUN
|
PENJUALAN (Y)
|
PREDIKSI (X)
|
X^2
|
XY
|
1
|
1997
|
16250
|
-9
|
81
|
-146250
|
2
|
1998
|
17200
|
-7
|
49
|
-120400
|
3
|
1999
|
18050
|
-5
|
25
|
-90250
|
4
|
2000
|
18800
|
-3
|
9
|
-56400
|
5
|
2001
|
19450
|
-1
|
1
|
-19450
|
6
|
2002
|
20000
|
1
|
1
|
20000
|
7
|
2003
|
20450
|
3
|
9
|
61350
|
8
|
2004
|
20800
|
5
|
25
|
10400
|
9
|
2005
|
21050
|
7
|
49
|
147350
|
10
|
2006
|
21250
|
9
|
81
|
191250
|
JUMLAH
|
10
|
193300
|
0
|
330
|
91200
|
2. Mencari nilai a dan
b
a
= 193300 = 19330
10
b
= 91200 = 276.36
330
maka persamaan least
squarenya adalah
Y’ = a +
bX
Y’ =
19330 + 276.36X
Maka ramalan penjualan
untuk tahun 2007 :
Y (2007) = 19330 + 276.36 (6)
Y (2007) = 19330
+ 3040
Y (2007) =
22370 jadi ramalan penjualan
menjadi 20.619 unit
Ramalan penjualan tahun
sebelumnya misalkan tahun 1995 adalah
Y (1995) =
18.000 + 436.36 (-13)
Y (1995) =
18.000 + (-3592.73)
Y (1995) =
15737,82 dibulatkan menjadi 15.738 unit
0 Response to "KEUANGAN DAERAH: PERTEMUAN KE EMPAT"
Post a Comment