-->

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
            Seiring dengan berkembangnya industri kecil dan menengah (IKM) di Kabupaten Bireuen, maka kami dari mahasiswa jurusan Ekonomi pembangunan mencoba mengutarakan ide bisnis yang menurut kami dapat berkembang di Bireuen. Berbicara tentang IKM, berarti kita di hadapkan tentang beberapa masalah, baik itu tentang kejelian melihat situasi pasar, ketersediaan bahan baku, juga adanya pihak lain yang dapat membantu atau memudahkan berjalannya bisnis kami. Oleh karena itu kami mencoba mengajukan atau membahas tentang “Aspek Pasar dan Pemasaran” yang berkaitan dengan usaha perabot yang nantinya mudah-mudahan dapat berkembang dan membantu meningkatkan pendapatan daerah khususnya dan negara pada umumnya.

B. RUMUSAN MASALAH
            Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah sebagai berikut :
1)      Apa pengertian dari aspek pasar dan pemasaran ,,,?
2)      Kenapa kami mengambil ide bisnis tentang perabot,,,?
3)      Bagaiman keadaan bisnis ini jika di analisis dengan menggunakan analisis SWOT,,,?

C. TUJUAN PENULISAN
     Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas maka yang menjadi tujuan penulisan adalah sebagai berikut :
1)      Mengetahui pengertian dari aspek pasar dan pemasaran
2)      Memahami ide bisnis tentang perabot
3)      Dan mengetahui apa yang harus di lakukan untuk mengembangkan bisnis ini dengan analisis SWOT


BAB II
PEMBAHASAN
A.ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
Sebelum melakukan investasi pada suatu proyek atau usaha, pada masa sekarang ini sangat dibutuhkan analisis aspek pasar dan pemasaran. Proyek dapat diharapkan berjalan dengan sehat jika produk yang dihasilkan mampu mendapat tempat di pasar dengan tingkat penjualan yang menguntungkan. Sehingga investor dapat memenangkan persaingan dalam merebut konsumen. Dengan menganalisis aspek pasar dan pemasaran diharapkan diperoleh informasi mengenai trend perkembangan permintaan produk masa lampau, perkiraan jumlah permintaan produk masa datang, pesaing utama beserta kekuatan dan kelemahannya, dan kebijaksanaan pemasaran khususnya kebijakan saluran distribusi.

B. PENGERTIAN PASAR

Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakannya.
Begitu juga ada tiga unsur penting yang terdapat dalam pasar, yaitu: Orang dengan segala keinginannya, Daya beli mereka, Kemauan untuk membelanjakan uangnya.

C. MACAM-MACAM PASAR
           
Ø  Pasar Konsumen adalah sekelompok pembeli yang membeli barang untuk dikonsumsikan, bukannya dijual atau diproses lebih lanjut. Termasuk dalam pasar konsumen ini adalah pembeli-pembeli individual dan / atau pembeli rumah tangga (non bisnis). Barang yang dibeli adalah barang konsumsi.
Ø  Pasar industri adalah pasar yang terdiri atas individu-individu dan lembaga atau organisasi yang membeli barang-barang untuk dipakai lagi, baik secara langsung maupun secara tidak langsung, dalam memproduksi barang lain yang kemudian dijual. Barang yang dibeli adalah barang industri.
Ø  Pasar Penjual adalah suatu pasar yang terdiri atas individu-individu dan organisasi yang membeli barang-barang dengan maksud untuk dijual lagi atau disewakan agar mendapatkan laba.
Ø  Pasar pemerintah adalah pasar dimana terdapat lembaga-lembaga pemerintah seperti departemen-departemen, direktorat, kantor-kantor dinas dan instansi lain.
Ø  Pasar sasaran adalah sekelompok pembeli yang mempunyai sifat-sifat yang sama yang membuat pasar itu berdiri sendiri. Adanya sekelompok orang dengan ciri-ciri yang sama belumlah berarti mereka membentuk pasar sasaran. Hanya bila mereka mempunyai ciri-ciri yang sama sebagai pembeli, maka barulah berarti mereka membentuk suatu pasar sasaran.

D. SEGMENTASI PASAR DAN MANFAATNYA

Segmentasi pasar adalah proses dimana pasar dibagi menjadi para pelanggan yang terdiri atas orang-orang dengan berbagai kebutuhan dan karakteristik yang sama yang mengarahkan mereka untuk merespon tawaran produk atau jasa dan program pemasaran strategis tertentu dalam cara yang sama.
Adapun manfaat dari segmentasi pasar adalah sebagai berikut:
Ø  Mengidentifikasi pengembangan produk baru
Ø  Analisis tentang berbagai segmen pelanggan potensial menunjukkan satu atau lebih kelompok yang memiliki kebutuhan dan minat-minay spesipik tidak dipuaskan dengan baik oleh tawaran-tawaran pesaing.
Ø  Membantu dalam mendesain program-program pemasaran yang paling efektif.
Ø  Untuk mencapai kelompok-kelompok pelanggan yang homogen dengan memusatkan perhatian pada suatu golongan tertentu, maka akan mempermudah dalam menetapkan harga yang sesuai dengan kondisi ekonomi mereka.
Ø  Memperbaiki alokasi strategi sumber daya pemasaran.

E. PERUBAHAN PEMASARAN DAN BISNIS

Beberapa perubahan dewasa ini seperti perkembangan teknologi,globalisasi dan deregulasi telah mengharuskan perusahaan mengubah orientasi dan strateginya. Beberapa kekuatan utama yang menyebabkan perilaku baru (Kotler, 2000) adalah:
·         Pelanggan; dewasa ini pelanggan mengharapkan peningkatan kualitas, pelayanan dan beberapa penganekaragaman. Pembeli memiliki kebebasan memilih produk yang diperlukan, karena memangsudah sangat mudah mendapatkan berbagai informasi dari berbagai sumber seperti internet dan lainnya.
·         Brand manufactures; baik brand domestik maupun asing yang masukke suatu negara sudah tidak dapat dibendung lagi. Sehingga tiapprodusen harus makin meningkatkan promosi dan menyusutkan profit margin
·         Store-based retailer ; retail kecil terpaksa mengalah pada retail raksasa yang cenderung ‘membunuh’ si kecil.
Untuk menghadapi semua ini maka perusahaan dan tenaga pemasaran harus melakukan beberapa perubahan. Adapun perubahan yang dapat di lakukan antara lain :
·         Reengneeringm: berubah dari fokus pada departemen fungsional menjadi mengatur kembali proses utama dengan membentuk tim multidisiplin.
·         Outsourcing ; berubah dari membuat sendiri segala sesuatu dalamperusahaan menjadi membeli barang yang lebih bagus, atau membeli barang atau jasa yang lebih murah dari luar. Bahkan sampai pembentukan virtual company.
·          E -commerce; berubah dari menarik konsumen datang ke toko menjadi menyediakan segala info dan melayani pelanggan melalui internet.
·         Benchmarking ; berubah dari bersandar pada self-improvement menjadi mempelajari “world-class performers” dan mengadopsi “best  practices”.
·          Alliances ; berubah dari mencoba menang sendiri menjadi membentuk jaringan atau partner perusahaan.
·         Partner -Suplliers : berubah dari menggunakan banyak pemasokmenjadi beberapa pemasok saja tapi membentuk hubungan “ partnership”.
·         Market -centered  : berubah dari pengaturan berdasarkan produkmenjadi pengaturan berdasarkan segmen pasar.
·         Global and local  : dari lokal saja menjadi global dan lokal.
·         Decentralized  : berubah dari mengatur dari puncak berubah menjadi dorongan lebih insentif dan “intrepreneurship” pada tingkat lokal.

F. STRATEGI PEMASARAN

            Setelah memahami perencanaan usaha, langkah selanjutnya adalah mempelajari dan melatih bagaimana barang dan jasa yang dihasilkan itu di distribusikan atau dipasarkan. Sesuai dengan definisi pemasaran yaitu kegiatan meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen (probe/search), menghasilkan barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen (product), menentukan tingkat harga (price), mempromosikannya agar produk dikenal konsumen (promotion), dan mendistribusikan produk ke tempat konsumen (place), maka tujuan pemasaran adalah bagaimana agar barang dan jasa yang dihasilkan disukai, dibutuhkan, dan dibeh oleh konsumen (J. Supranto, 1993). Ini berarti, perhatian kita dalam pemasaran haruslah diawali dengan riset pemasaran yaitu untuk meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen. Sesuai dengan tujuan pemasaran, maka inti pemasaran adalah penciptaan nilai yang lebih tinggi bagi konsumen daripada nilai yang diciptakan oleh pihak pesaing. Strategi usaha yang cocok dengan konsep tersebut adalah memproduksi barang dan jasa apa yang bisa dijual dan bukan menjual barang dan jasa apa yang bisa diproduksi. Strategi pertama sangat tepat dan sesuai dengan inti pemasaran, sedangkan strategi kedua tidak tepat karena tidak memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen. Prinsip dasar pemasaran yaitu menciptakan nilai bagi langganan (customer value), keunggulan bersaing (competitive advantages), dan fokus pemasaran. Tujuan pemasaran bukan mendapatkan langganan (get customer), akan tetapi memperbaiki situasi bersaing (improve competitive situation). Dalam konteks ini, seorang wirausaha harus mampu memproduksi barang dan jasa dengan mutu yang lebih baik, harga yang lebih murah, dan penyerahan yang lebih cepat dari pada pesaing.
.
v  PERENCANAAN PEMASARAN
Pembahasan tentang strategi perusahaan, tidak bisa lepas dari perencanaan, arahan, atau acuan gerak langkah perusahaan untuk mencapai suatu tujuan. Ada beberapa langkah dalam merencanakan pemasaran bagi usaha baru:
Langkah 1: Penentuan Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan Untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan, pertama-tama harus dilakukan penelitian pasar atau riset pemasaran. Riset pasar harus diarahkan pada kebutuhan konsumen, misalnya barang atau jasa apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen, berapa jumlahnya, kualitas yang bagaimana, siapa yang membutuhkan, dan kapan mereka memerlukan. Riset pasar dimaksudkan untuk menentukan segmen pasar dan karakteristik konsumen yang dituju.
Langkah 2: Memilih Pasar Sasaran Khusus (Special Target Market)
Setelah mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen, langkah berikutnya adalah memilih pasar sasaran khusus. Ada tiga jenis pasar sasaran khusus, yaitu:
(1) Pasar individual (individual market).
(2) Pasar khusus (niche market).
(3) Segmentasi pasar (market segmentation).
Dari tiga altematif pasar sasaran tersebut, bagi perusahaan kecil dan usaha baru lebih tepat bila memilih pasar khusus (niche market) dan pasar individual (individual market). Sedangkan untuk perusahaan menengah dan besar lebih baik memilih segmen pasar (segmentation market).
Langkah 3: Menempatkan Strategi Pemasaran dalam Persaingan
Penerapan strategi pemasaran sangat tergantung pada keadaan lingkungan persaingan pasar yang ada dari hari kehari. Keberhasilan dalam segmentasi pasar sangat tergantung pada potensi yang menggambarkan permintaan dari lingkungan persaingan. Ada enam strategi untuk memenuhi permintaan dari lingkungan yang bersaing:
(1)Berorientasi pada pelanggan (customer orientation).
(2)Kualitas (quality), ialah mengutamakan Total Quality Management (TQM) yaitu efektif, efisien, dan tepat.
(3)Kenyamanan (convenience), yaitu memfokuskan perhatian pada kesenangan hidup, kenyamanan, dan kenikmatan.
(4)Inovasi (innovation), yaitu harus berkonsentrasi untuk berinovasi dalam produk, jasa, maupun proses.
(5)Kecepatan (speed), atau disebut juga Time Compression Management (TCM), yang diwujudkan dalam bentuk:
(a)Kecepatan untuk menempatkan produk baru di pasar.
(b)Memperpendek waktu untuk merespons keinginan dan kebutuhan pelanggan (customer response time).
(6)Pelayanan dan kepuasan pelanggan.
Langkah 4: Pemilihan Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi pemasaran. Untuk menarik konsumen, wirausaha bisa merekayasa indikator-indikator yang terdapat dalam bauran pemasaran (marketing mix), yaitu probe, product, price, place, promotian.

G. BAURAN PEMASARAN
v  Penelitian dan Pengembangan Pasar (Probe)
Seperti telah dikemukakan bahwa langkah pertama dalam kegiatan pemasaran adalah meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen. Berapa jumlahnya, bagaimana daya belinya, di mana tempat konsumennya, dan berapa permintaannya. Semua ini merupakan informasi penting bagi pemasaran produk baru. Menurut Peggy Lambing dan Charles L. Kuehl (2000: 153), keunggulan bersaing perusahaan baru terletak pada perbedaan (diferensiasi) perusahaan tersebut dengan pesaingnya dalam hal:
(1)Kualitas yang lebih baik.
(2)Harga yang lebih murah dan bisa ditawar.
(3)Lokasi yang lebih cocok, lebih dekat, lebih cepat.
(4)Seleksi barang dan jasa yang lebih menarik.
(5)Pelayanan yang lebih menarik dan lebih memuaskan konsumen.
(6)Kecepatan, baik dalam pelayanan maupun dalam penyaluran barang.
Oleh sebab itu, menurut Zimmerer (1996: 117), bagi usaha baru. sangatlah cocok untuk menerapkan strategi market driven. Strategi ini dibangun berdasarkan enam pondasi:
(1)Orientasi konsumen.
(2)Kualitas.
(3)Kenyamanan dan kesenangan.
(4)Inovasi.
(5)Kecepatan.
(6)Pelayanan dan kepuasan pelanggan.

v  Berorientasi pada Konsumen
Usaha baru yang berhasil pada umumnya memusatkan perhatian pada pengembangan sikap yang berorientasi kepada kepuasan stakeholder (stakeholder satisfaction). Dalam pemasaran, orientasi itu tentunya kepada kepuasan pelanggan dengan prinsip-prinsip pokok sebagai berikut:
(1)Bila ada pelanggan yang merasa kurang puas, penuhilah secepat mungkin kekurangan tersebut.
(2)Doronglah pelanggan untuk mengajukan keluhan bila kurang memuaskan.
(3)Mintalah umpan balik (feed-back) dari karyawan tentang upaya perbaikan pelayanan yang harus diberikan kepada pelanggan.
(4)Buatlah komitmen untuk membuat pelayanan terbaik kepada konsumen.
(5)Izinkan manajer untuk menunggu.pelanggan temporer.
(6)Hati-hati dalam memilih dan melatih seseorang yang akan berhubungan dengan pelanggan.
(7)Kembangkan pelayanan bagi karyawan, sehingga komunikasi betul-betul mengarah pada pelanggan.
(8)Berikan insentif kepada karyawan yang betul-betul memberikan pelayanan istimewa kepada pelanggan.

v  Kualitas
Agar berhasil dalam persaingan global, sangatlah penting bagi perusahaan untuk memperhatikan kualitas barang dan jasa serta pelayanan. Akhir-akhir ini, perbaikan kualitas telah dijadikan tujuan strategi beberapa perusahaan di dunia, yang kemudian secara. integral dijadikan bagian dari budaya perusahaan. Perbaikan kualitas tersebut terangkum dalam Total Quality Management (TQM).
Secara filosofis, Total Quality Management (TQM), nilai-nilai dan kerja keras tidak hanya ditujukan untuk mempertahankan kualitas barang dan jasa tetapi juga untuk mempertahankan kualitas usaha dan pelayanan kepada pelanggan. Kunci utama dalam mengembangkan TQM justru terletak pada perhatian khusus kepada pelanggan. Artinya,’ kualitas harus mencerminkan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Bagaimana pelanggan menginterpretasikan kualitas? Berdasarkan hasil survei di Amerika Serikat, menurut Zimmerer (1996) ada lima macam komponen kualitas yang secara berurutan perlu diperhatikan, yaitu:
(1)Ketepatan (reliability), yaitu rata-rata kelalaian/pengabaian.
(2)Daya tahan (durability), yaitu berapa lama barang dan jasa tersebut dapat dipakai/ bertahan.
(3)Mudah digunakan (easy of use), yaitu barang dan jasa tersebut memberikan kemudahan untuk digunakan.
(4)Nama merek yang terkenal dan dipercaya (known and trusted brand name).
(5)Harga yang relatif rendah (low price).
Barang dan jasa yang cepat, tepat, hemat, sehat, kuat, dan terkenal merupakan prasyarat bagi perusahaan dalam mempertahankan kualitas. Barang dan jasa harus cepat dan tepat dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Selain itu, barang dan jasa itu harus tahan lama atau tidak mudah rusak dan mudah digunakan oleh siapa pun dan kapan pun. Komponen lain dari kualitas yang tidak kalah pentingnya adalah harga yang murah dan merek yang terkenal. Merek yang terkenal dan harga yang terjangkau sangat menarik dan merangsang konsumen sekaligus mencerminkan kualitas yang dikehendaki konsumen.
Sedangkan di bidang jasa pelayanan, konsumen ingin melihat jasa perusahaan yang mencerminkan beberapa karakteristik sebagai berikut:
(1)jelas/nyata (tangibles), yaitu jelas ada fasilitas, ada peralatan dan ada orang yang melayaninya.
(2)Ketepatan (reliability), yaitu memenuhi apa yang dikatakan itu sesuai dengan apa yang dilakukan atau tepat janji dan tepat pelayanan.
(3)Ketanggapan (responsiveness), yaitu tanggap terhadap keinginan pelanggan.
(4)Terjamin dan penuh empati (assurance and empathy), yaitu menimbulkan sikap yang menyenangkan. Dengan kata lain, pelayanan itu harus cepat, tepat, hemat, sehat, dan nikmat. Artinya, ada garansi yang menimbulkan rasa aman dan senang.
Pedoman penting untuk mencapai sasaran kualitas seperti di atas dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
(1)Bangun kualitas ke dalam proses.
(2)Kembangkan tim kerja dan sebar luaskan sampai departemen.
(3)Mantapkan ikatan dengan pemasok secara khusus.
(4)Latihlah manajer dan karyawan agar mereka partisipasi dalam program peningkatan kualitas.
(5)Berdayakan karyawan pada setiap tingkatan organisasi, berikan wewenang dan tanggung jawab dalam membuat keputusan untuk menentukan kualitas.
(6)Mantapkan komitmen manajer terhadap kualitas.
(7)Berikan insentif kepada orang yangbekerja berkualitas.
(8)Kembangkan strategi perusahaan dalam perbaikan kualitas.

v  Kenyamanan
 Mengetahui kenyamanan, dilakukan dengan cara meminta informasi kepada pelanggan, misalnya kesenangan apa yang mereka inginkan dan mereka harapkan dari pelayanan yang disajikan perusahaan? Untuk memberikan pelayanan yang menyenangkan harus diperhatikan hal-hal berikut:
(1)Lokasi usaha harus dekat dengan pelanggan.
(2)Berikan kemudahan-kemudahan kepada pelanggan.
(3)Tentukan jam kerja yang menyenangkan bagi pelanggan. Apakah perusahaan buka seminggu penuh atau semalam suntuk.
(4)Tetapkan apakah barang perlu diantar atau tidak.
(5)Berikan kemudahan untuk menggunakan cara kredit.
(6)Latihlah karyawan untuk dapat melakukan transaksi dengan cepat, tepat, hemat, dan sopan.
v  Inovasi
Inovasi merupakan kunci keberhasilan bagi usaha baru. Perubahan pasar yang sangat cepat dan persaingan yang kompleks menuntut inovasi yang terus-menerus. Inovasi yang terus-menerus merupakan suatu kekuatan bagi wirausaha dalam meraih sukses usahanya. Beberapa bentuk inovasi yang lazim. dan terkenal ialah dalam bentuk produk baru, perbedaan teknik/cara, dan pendekatan baru dalam memperkenalkannya.

v  Kecepatan
Kecepatan merupakan kekuatan dalam persaingan. Dengan kecepatan berati mengurangi biaya, meningkatkan kualitas, dan memenuhi permintaan pasar. Secara filosopi, kecepatan disebut Time Compression Management (TCM), yang memiliki dua aspek, yaitu: (1) Mempercepat produk baru ke pasar, dan (2) Memperpendek waktu dalam merespons permintaan pelanggan baik dalam memproses produk maupun dalam mendistribusikan atau menyampaikannya.
Agar perusahaan yang mementingkan TQM dapat bersaing, hendaknya melakukan hal-hal sebagai berikut:
(1)Perbaharui keseluruhan proses sehingga menjadi lebih cepat.
(2)Ciptakan fungsi silang dari tim kerja, berikan wewenang untuk memecahkan persoalan. Tim kerja yang yang dimaksud adalah insinyur, pekerja yang dipabrik penjual, ahli kualitas, dan bahkan pelanggan.
(3)Arahkan tujuan secara agresif untuk mengurangi waktu dan memperpendek jadwal. Melalui TQM diharapkan dapat mengurangi siklus waktu, misalnya yang seharusnya beberapa minggu menjadi beberapa hari atau jam saja, seharusnya sebulan hanya beberapa minggu saja, dan seterusnya.
(4)Tanamkan budaya cepat. Pelayanan harus cepat namun tepat, hemat, dan sopan.
(5)Gunakan teknologi yang dapat mempercepat proses.

v  Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan
Wirausaha mengetahui bahwa salah satu cara terbaik untuk mempertahankan pelanggan dan menarik pelanggan baru adalah dengan menyajikan pelayanan yang lebih baik yang tidak tertandingi oleh pesaing lain. Cara menciptakan pelayanan dan kepuasan pelanggan dapat dilakukan sebagai berikut:
(1)Dengarkan dan perhatikan pelanggan.
(2)Tetapkan pelayanan yang terbaik.
(3)Tetapkan ukuran dan kinerja standar.
(4)Berikan perlindungan hak-hak karyawan.
(5)Latih karyawan cara memberikan pelayanan yang istimewa.
(6)Gunakan teknologi yang memberikan pelayanan terbaik.

H. IDE BISNIS
            Salah satu usaha kecil menengah yang sedang berkembang dalam masyarakat aceh kususnya kabupaten bireuen adalah usaha perabot, usaha tersebut tersebar di semua kecamatan yang ada di bireueun dan pusat usaha terbesar berada di kecamatan jeumpa. Umumnya produk yang di hasilkan berupa lemari, kursi, kosen, tak ada satu usahapun yang menghasilkan prodak yang berbeda, sehingga bahan pelengkap lainnya harus di pasok dari medan dengan mengeluarkan biaya yang tinggi.
Sehingga kami mempunyai ide membentuk sebuah kelompok usaha jeumpa perabot, kelompok usaha jeumpa perabot merupakan kelompok usaha yang beranggota tiga orang. Kelompok usaha ini berpusat di Gampong Blang Cot Tunong Kecamatan jeumpa. Tiga orang anggota memiliki skill yang berbeda-beda. Dengan demikian, kami berharap produk-produk yang akan kami hasilkan berbeda dengan usaha perabot lainnya, produk yang kami akan hasilkan berupa bahan baku atau bahan pelengkap dalam pembuatan perabot seperti profil dalam ukuran kecil maupun besar dan kami juga akan mencoba menghasilkan barang hias lainnya seperti fasbunga, lampu hias, asbak rokok dan lainnya. Dikarnakan bahan baku yang di butuh kan untuk membuat produk tersebut mudah di perolah dan biaya yang di keluarkan juga tidak tinggi, dan proses pembuatannya juga tidak memakan waktu lama. Kami berharap usaha yang kami tekuni bisa di  mengalami peningkatan, sehingga kami bisa memperkecil jumlah pengangguran yang ada di Kabupaten bireuen kususnya di Kecamatan Jeumpa dengan harapan bisa menampung beberapa pekerja yang ada di daerah tersebut, dan  produk yang kami hasilkan juga mampu memenuhi kebutuhan pasar baik dalam maupun luar Kabupaten Bireuen. Sehingga usaha perabot lainya juga mudah untuk mendapatkan bahan-bahan pelengkap dalam proses pembuatan lemari seperti profil dengan biaya yang rendah tampa harus mengeluarkan biaya yang tinggi untuk membeli produk dari medan.
            Adapun yang menjadi bahan baku utama pembuatan profil ini adalah kayu-kayu yang tidak begitu keras, kemudian di dukung dengan mesin pengolahan seperti ketam bangku, mesin siku, dan mesin belah. Adapun untuk pembuatan barang hias seperti fasbunga, lampu hias dan asbak itu di olah dengan mesin bubut kayu.

BAB III
ANALISIS SWOT
KEKUATAN, KELEMAHAN, KESEMPATAN DAN ANCAMAN

            Analisis SWOT adalah instrument perencanaaan strategis yang klasik. Dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan dan kesempatan ekternal dan ancaman, instrument ini memberikan cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan sebuah strategi. Instrumen ini menolong para perencana apa yang bisa dicapai, dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan oleh mereka.

v  OUTLINE PROSES RINCIAN
Kerangka SWOT – sebuah matrix dua kali dua – sebaiknya dikerjakan dalam suatu kelompok yang terdiri dari anggota kunci tim atau organisasi. Pertama, penting untuk diketahui dengan jelas tentang apa tujuan perubahan kunci, dan terhadap tim atau organisasi apa analisis SWOT akan dilakukan. Setelah pertanyaan-pertanyaan ini dijelaskan dan disepakati, mulailah dengan brainstorming gagasan, dan kemudian setelah itu dipertajam dan diperjelas dalam diskusi.
Perkiraan mengenai kapasitas internal dapat membantu mengidentifikasi dimana posisi sebuah proyek atau organisasi saat ini: sumberdaya yang dapat segera dimanfaatkan dan masalah yang belum juga dapat diselesaikan. Dengan melakukan hal ini kita dapat mengidentifikasi dimana/kapan sumberdaya baru, keterampilan atau mitra baru akan dibutuhkan. Bila berpikir tentang kekuatan, perlu memikirkan tentang contoh-contoh keberhasilan yang nyata dan apa penjelasannya. Pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan untuk memikirkan isu-isu di atas antara lain:
                                                 Gambar Analisis SWOT




Strengths & Weaknesses (kekuatan & kelemahan)
Ø  Ketrampilan dan kemampuan
Ø  Jalur pendanaan
Ø  Komitmen pada posisi (perencanaan)
Ø  Kontak dan mitra
Ø  Eksis dalam kegiatan

Opportunities & Threats (peluang & ancaman)
Ø  Organisasi lain yang relevan pada masalah
Ø  Sumber: keuangan, teknis, SDM
Ø  Ruang politik dan kebijakan
Ø  Kelompok lain atau kekuatan lain


ü  Saat ini jenis pengaruh kebijakan apa yang dapat dikerjakan oleh organisasi/proyek kita dengan sangat terbaik? Dimana kita mengalami sukses terbesar?
ü  Jenis keterampilan dan kapasitas mempengaruhi kebijakan apa yang kita miliki?
ü  Di bidang apa staff kita dapat memanfaatkan dengan sangat efektif keterampilan dan kapasitasnya?
ü  Siapa saja mitra terkuat kita dalam mempengaruhi kebijakan?
ü  Kapan mereka telah bekerja bersama kita untuk melakukan dampak kebijakan?
ü  Apa yang dianggap karyawan sebagai kekuatan dan kelemahan utama? Mengapa? Apa pendapat mereka yang berada diluar organisasi?

Sebuah perkiraan tentang lingkungan eksternal cenderung difokuskan pada apa yang terjadi di luar organisasi atau pada bidang yang belum mempengaruhi strategi tetapi dapat saja mempengaruhi strategi, baik secara positif maupun negatif. Grid di atas merangkum beberapa bidang subjek yang perlu mempertimbangkan baik faktor internal maupun faktor eksternal. Grid ini dapat digunakan sebagai judul topik bila kita bekerja dalam kelompok-kelompok kecil (gagasan yang baik bila kelompokmu lebih besar dari delapan orang). Kembali ke pleno, buatlah ranking kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan yang paling penting. Dalam kelompok yang lebih besar peserta mungkin suka menentukan skornya sendiri, mungkin dengan menggunakan sticky dots. Hasilnya kemudian dapat didiskusikan dan diperdebatkan. Sangat penting agar kita memperhatikan aksi dan solusi apa saja yang dapat muncul. Akhiri dengan diskusi yang berorientasi pada aksi. Bagaimana dengan berdasarkan kekuatan kelompok dapat membangun untuk memajukan sasaran dan strategi kita? Apa yang dapat dimasukkan dalam strategi untuk meminimallkan kelemahan kita? Dan seterusnya.
 Box 1: contoh analisis SWOT untuk IKM (perabot)
Ø  Kekuatan
o   Kami mampu mengutarakan IKM perabot ini karena sumber bahan baku yang dekat.
o    Proses yang mudah dan tidak membutuhkan waktu lama.   
Ø  Kelemahan
o   usaha ini baru akan di dirikan, otomatis belum banyak yang tahu dan mengenal usaha ini.
o   Hanya memiliki sedikit karyawan dengan keahlian rendah di banyak bidang.
o   Akan rentan menghadapi masalah jika karyawan sakit atau halangan lainnya.
Ø  Kesempatan
o   IKM lain di daerah akan mendukung.
o   Belum adanya usaha profil di daerah tersebut.
o   Pemerintah menyatakan akan mendengarkan suara pengusaha kecil.
Ø  Tantangan
o   Tarkadang ada banyak kayu ilegal yang berkeliaran sehingga harus berurusan dengan pihak kepolisian.
o   Adanya produk medan yang lebih murah.









BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
             Berdasarkan uraian latar belakang mengenai pasar dan pemasaran, tim  penulis menyampaikan beberapa kesimpulan sebagai berikut.
Secara khusus dalam aspek pasar dan pemasaran bahwa tujuan perusahaan baik perusahaan dagang ataupun jasa, untuk memproduksi atau memasarkan produknya dapat dikategorikan sebagai berikut :
ü  Untuk meningkatkan penjualan dan laba
ü  Untuk menguasai pasar
ü   Untuk mengurangi saingan
ü  Untuk menaikan prestise produk tertentu dipasaran
ü  Untuk memenuhi pihak-pihak tertentu
Pemasaran dapat diartikan sebagai upaya untuk menciptakan dan menjual produk kepada berbagai pihak dengan maksud tertentu. Pemasaran berusaha menciptakan dan mempertukarkan produk baik barang maupun jasa kepada konsumen di pasar. Kelompok pasar terdiri dari :
ü  Pasar konsumen
ü  Pasar industri
ü  Pasar penjual
ü  Pasar pemerintah
ü  Pasar sasaran
Segmentasi pasar artinya membagi pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin memerlukan produk atau marketing mix yang berbeda pula. Segmentasi pasar dilakukan agar sasaran penjualan produk tepat sesuai dengan kebutuhan pasar.
            Analisis SWOT adalah instrument perencanaaan strategis yang klasik. Dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan dan kesempatan ekternal dan ancaman, instrument ini memberikan cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan sebuah strategi.
B. SARAN
ü  Untuk mengembangkan serta mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, hendaknya perusahaan memperhatikan aspek-aspek penting di di dalam dunia pasar dan pemasaran.
ü  Kiranya karya tulis ini dapat menambah khasanah pengetahuan yang selalu berkembang dinamis mengenai pasar dan pemasaran, segmentasi pasar,  strategi bauran pemasaran, serta analisis SWOT yang sangat berguna untuk mengembangkan stategi yang spesial.

             

























0 Response to "ASPEK PASAR DAN PEMASARAN"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel