-->

HIDUP TAK SE-ANJING ITU KAWAN


            Menggonggong agar di tolong, menjilat agar di lihat, menggigit demi duit, ang-ing untuk membeli wibawa, inilah untaian untuk mereka berkaki dua namun seakan berkaki empat, karena hidup tak se-anjing itu, ya hidup tak se-anjing itu meski kejam, begitu kejam, jika tidak menjajah maka akan di jajah, jika tidak menyakiti maka akan di sakiti, untaian dari mereka yang berpikir bahwa kehidupan hanya di dunia, mencari kebahagiaan dari penderitaan orang lain, menari di atas derita saudara, dan tertawa di bawah kelemahan tetangga, sungguh, hidup tak se-anjing itu.

            Kalian tau anjing ? kesetiaannya hanya sebatas siapa yang lebih besar memberi dialah yang akan menjadi majikan, kalian datang membawa sekilo daging dan yang lain datang membawa dua kilo daging, maka merekalah yang menjadi majikan, bukan kalian, meski kalian datang lebih duluan dari mereka. Inilah watak dan periaku seekor anjing.

            Telah banyak orang-orang hebat yang berkata, bahwa Hakin sekarang layaknya anjing, kenapa ? karena kelakuannya, siapa yang memberi lebih besar untuk dia, maka dialah yang akan menang di pengadilan, terlepas dia benar atau salah. Inilah yang paling sangat di takutkan ketikah institute kebenaran hanya memiliki anjing untuk membela kebenaran, kebenaran bahwa siapa yang memberi lebih besar akan mendapat kemenangan. Yaaa kebenaran memang bisa di salahkan, tapi di satu sisi yang terdalam kebenaran tak akan pernah bisa di kalahkan.

            Menjilat, ini juga kebiasaan seekor anjing, jadi tak usah heran jika penjilat di sebut anjing, karena pada dasarnya itulah mereka, pepatah dari Aceh telah memisalkan penjilat itu seperti “Buebe dua jap, ret noe toe, ret deh rap, man dua pat bena laba” artinya penjilat adalah mereka yang mempunyai dua muka, maksudnya dia akan baik dengan kelompok ini dan dia juga akan dekat dengan kelompok lain, yang intinya untuk mendapatkan keuntungan dari kedua belah pihak. Inilah penjilat “Me ke be bue, me likoet be ek” artinya di depat terlihat baik dan di belakang dia akan menjelek-jelekkan kita, jadi penjilat ini sama juga dengan pengkhianat atau munafik, dia yang bermulut malaikat di depan dan bermulut iblis di belakang, so jangan pernah dekat dengan orang seperti demikian, apalagi harus menjadi penjilat untuk mendapatkan satu keinginan. Kerena pada dasarnya keiinginan, cita-cita itu suci, jadi jangan kotori dengan kecurangan yang di siasati, karena penjilat hanyalah pecundang dengan tekat bangsat, dia memang mungkin akan maju, tapi dia tak akan menjadi pemimpin, sebab kedudukannya selalu di bawah pantat.

            Menggonggong demi di tolong, untuk apa ? menggonggong saat susah dan membisu ketika senang, itu hanya jiwa pecundang, yang hanya ingin di tolong tapi tak ingin menolong, siapapun hanya akan menolong sekali, jika mereka yang di tolong tak punya nilai solidaritas, karena menolong orang semisal ini hanya membinasakan diri sendiri, laksana menolong seekor lembu yang jatuh ke sumur, setelah di tolong, lembu akan mengamuk dan menghantam mereka yang menolong, jadi untuk apa ? bukan mendapat manfaat, malah banyak kemuzaratannya.

            Menggigit untuk seikat duit ? membantai saudara, kawan bahkan sahabat untuk melaju ke depan ? sungguh tidak bisa di percaya. Silakan melaju ke depan tapi tanpa menjatuhkan orang, silahkan berargumen asal tidak menyalahkan, silakan menjudge asal kau telah siap mejadi pengajar, kalau belum siap, jangan menjudge, karena tak selamanya yang terlihat itulah kenyataan, terkadang kalian harus menutup indra mata untuk melihat kebenaran yang sebenarnya melalui mata hati hati yang tanpa dusta, itulah mengapa saat berdoa, memeluk, mencium, mereka menutup mata, karena di sanalah letak kebahagiaan abadi.


Mulut tajammu ciptakan liang lahat,,,
Manis lidahmu hanya buat orang sekarat,,,
Topeng mukamu siasati mangsa yang kau jerat,,,
Isi pikiranmu hanya siasat yang begitu bangsat,,,
Menggilas apa saja termaksud Sahabat,,,
Menghalalkan seribu satu cara agar semua terpikat,,,
Penjilat hanya pengkhianat dengan tampang bejat,,,
Pergilah dengan penggoda yang kau anggap tepat,,,
Hingga suatu saat kau paham arti Muzarat,,,
Menikamati hidup yang kau katakan hebat,,,
Kau tak akan ke atas, Kau tetap di bawah pantat,,
Karena kau adalah penjilat,,,
Hingga merenggang nyawa dan kau nikamati perihnya azab,,,
Penjilat tak pantas hidup hebat dan mati dalam nikmat,,,

           
           

            

0 Response to "HIDUP TAK SE-ANJING ITU KAWAN"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel