SAKITNYA SAKHRATUL MAUT
Setiap yang bernyawa pasti merasakan
mati, begitulah janji Allah dalam firmanNYA. Namun kematian ataupun dicabut
nyawa bukanlah perkara yang mudah untuk kita hadapi, apalagi kematian itu tiada
bersyarat, tiada syarat tua untuk mati, tiada syarat sakit untuk mati, bahkan
yang muda dan sehat sekalipun jika ajalnya telah sampai maka ia pasti akan
mersakan mati, sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Qur’an :
يَسْتَقْدِمُونَ
وَلا سَاعَةً يَسْتَأْخِرُونَ لا أَجَلُهُمْ جَاءَ فَإِذَا أَجَلٌ
أُمَّةٍ وَلِكُلِّ
Artinya:
Dan
bagi tiap-tiap ummat itu mempunyai batas waktu, maka apabila telah datang
waktunya (ajalnya) mereka tidak bias mengundurkannya walaupun sesaat, tidak
pula memajukannya.
Dari firman di atas jelaslah di
jelaskan bahwa setiap makhluk mempunyai batas waktunya, dan apabila waktunya
telah tiba maka mereka pasti akan menjumpainya, pasti akan di cabutkan
nyawanya, tak bersyarat mereka harus tua, tak peduli mereka masih muda, tak
bersyarat mereka harus sakit, tak peduli mereka masih sehat, apabila telah
datang tempo waktunya, telah datang ajalnya maka seketika itupun mereka akan di
cabutkan nyawanya.
Namun sakitnya di cabut nyawa
bukanlah hal yang sepele, sakitnya sakhratul maut tidak dapat kita gambarkan
dalam kata-kata. Dalam satu kitab di jelaskan tentang sakitnya sakhratul maut ; jikalau
di bunuhkan manusia dengan sesadis-sadisnya pembunuhan, badannya di
potong-potong (mutilasi) dengan gunting, badannya di cincang-cincang dengan
pedang, ataupu badannya di gergaji kecil-kecil, sehingga matilah mereka, dan
tatkala mereka di hidupkan kembali, dan di tanyakan kepada mereka bagaimanakah
sakitnya mati ? “maka mereka akan bercerita sakitnya
sakhratul maut, perihnya ketika ajal sampai ke kerongkongan dan ingin keluar,
dan bahkan mereka melupakan kematian tubuh mereka yang di cincang-cincang, di
gergaji, ataupun di cincang-cincang”.
Begitulah
perumpamaan sakitnya sakratul maut, maka dari itu persiaplah bekal kita untuk
menghadapinya, karena siap ataupun tidak sakhratul maut pasti akan menjumpai
kita semua.
Perbanyaklah
berdoa, sama layaknya memperbanyak usaha, karena kita tidak tau doa mana yang
akan di kabulkan, sama dengan kita tidak tau usaha mana yang akan membuahkan
kesuksesan.
“Allahumma Hawwinni fi skhratil
mauti”
“Ya
Allah permudahkan bagi kami pada sakhratul maut kami”
Semoga
tulisan ini dapat bermanfaat.
Wassalam
0 Response to "SAKITNYA SAKHRATUL MAUT"
Post a Comment