DENGAR DAN AMBILLAH PELAJARAN, BUKAN MELIHAT SIAPA YANG MENGATAKAN
Dalam kontek hidup bermasyarakat,
sudah sepatutnya kita sebagai makhluk sosial untuk saling mengingatkan, saling
nasehat menasehati, apalagi dalam kontek agama, ini telah jelas “Ad-Dinul Nasihah” agama itu saling
nasehat menasehati. Namun meskipun demikian banyak juga dari kalangan orang-orang
hanya menerima nasehat dari orang-orang yang di anggap lebih tinggi darinya,
baik itu pangkat, jabatan, ataupun ilmu pengetahuan. Padahal dalam agama telah
nyata di jelaskan “Unzur Ma Qala Wa La
Tanzur Mang Qala” lihatlah apa yang di katakana, bukan melihat siapa yang
mengatakan. Jika kita memahami arti dari kalimat ini, maka kita tidak akan
mengabaikan setiap nasehat, meskipun nasehat itu berasal dari anak kecil, atau
bahkan sangat kecil.
Dalam
kehidupan dewasa ini tentunya banyak orang tidak mampu lagi nasehat menasehati,
sebenarnya bukan tidak mampu, tapi tidak mau, lebih tepatnya, sebab banyak
orang yang begitu mudah mengabaikan setiap nasehat, dari sebab itu cerama agama
menjadi salah satu ajang nasehat-menasehati untuk banyak kalangan, terutama
kepada kalangan yang tidak mau mengikuti pengajian, sebab di era sekarang
pengajian sepi, bahkan begitu sepi, tapi berbeda halnya jika di adakan ceramah
agama, banyak orang akan berbondong-bondong mendengarkannya, meskipun yang
mereka ingin dengarkan hanya “kelucuan” atau “nyanyi” tapi itu jauh lebih baik,
karena mereka masih mau menderngarkan, sebab secara tidak langsung terdapat
beberapa nasehat dan ilmu yang mereka dapatkan meski tanpa di sengaja.
Dari sebab itu, di era modern ini,
perbanyaklah ceramah-cerama agama di setiap acara, misalkan di walimah, ta’ziyah,
syukuran, dan lain sebagainya, sebab di situlah bnyak dari kalangan sekarang bisa
tahu mengenai agama. Memang pada dasarnya bukan ceramah/nasehat yang dapat
merubah seseorang, namun itu bentuk dari rasa kepedulian kepada sesama makhluk,
meski pada hakikatnya tiada seorang manusiapun mampu memasukkan hidayah ke
dalam hati manusia yang lain, melain hanya Allah semata yang dapat memasukkan
hidayah ke dalam hati ciptaannnya, sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Qur’an
surat Al-Qashah ayat 56:
إِنَّكَ لا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
“sesungguhnya
engkau (Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi,
tapi Allah lah yang memeberi petunjuk kepada orang yang Ia kehendaki, dan Ia
lebih mengetahui orang-orang yang menerima petunjuk.”
Dari ayat di atas jelaslah hanya Allah semata yang dapat
memberi pentunjuk kepada manusia. Bahkan seorang nabi/rasul sekalipun tidak
dapat memberi petunjuk kepada orang-orang yang iya kasihi.
Jika kita melihat asbabun nuzul ayat ini, ayat ini turun
ketika seseorang yang sangat menyayangi rasul dan di sayangi oleh rasul meninggal,
yaitu paman rasul. Ketika meninggal paman rasul yang termasuk dalam salah satu
pembesar quraisy hanya mengucapkan kalimah Tauhid, namun tidak mengucapkan
kalimat Rasul, karena beliau malu, sebab nabi Muhammad merupakan keponakannya.
Pada saat itu rasul bersedih, lalu Allah menurunkan ayat
di atas untuk menghibur rasul, dan untuk menghilangkan rasa bersalah kepada
orang yang Ia sayangi.
Meskipun demikian, tidak ada manusia yang dapat
memasukkan hidayah ke dalam hati manusia lain, kita tetap wajib berusaha
memberikan nasehat, apalagi kepada karabat, saudara, kolega, dan anak, tetap
berusaha semampu kita. Sebagaimana orang aceh berkata: “menyoe jet ta peulaku,
oen leubu jet keu asoe kaya, Menyoe hanjeut ta peulaku aneuk tengkue jet keu
beulaga” artinya, jika kita mampu mendidik dan menasehati secara baik dan benar,
maka InsyaAllah, Allah akan memberi petunjuk, dan mudah-mudahan dia menjadi
orang yang berguna di dunia dan di akhirat. Maka dari itu jadilah pendidik yang
baik, apalagi perempuan, Ibu, sebab Ibu adalah sekolah pertama bagi anak, jadi
carilah seorang Istria tau Ibu yang paham tentang agama, agar dia mampu
mendidik anak sehingga menjadi anak yang shaleh, yang akan senantiasa berdoa
untuk orang tuanya.
Ceramah agama
Wassalam
Semoga
bermanfaat
0 Response to "DENGAR DAN AMBILLAH PELAJARAN, BUKAN MELIHAT SIAPA YANG MENGATAKAN"
Post a Comment