ASMARA TERHALANG ASRAMA
ASMARA TERHALANG ASRAMA
Hey kamu !!!
Sudah lama ya, kisah kita mekar,
Meski dalam cangkang dan cengkram,
Bahkan untuk bertemu, kita harus menipu,
Terkadang engkau yang berpura-pura menjadi adikku,
Kadang pula aku yang berpura-pura menjadi abangmu,
Hanya sebatas untuk kita bisa bertemu,
Melepaskan gejolak rindu seminggu lalu,
Engkau masih
ingat, saat kita masih gemetar, takut katauan,
Aku mendekati pusat komunikasi komplekmu, kemudian dengan gagap dan
gugup berkata,
“Tolong ukhty
panggilkan adik saya”,
Lalu hanya sekejap engkau datang, membuyar gagap, gugupku sirna,
Aku yakin engkau telah menungguku, meski engkau tak pernah mau
mengaku,
Kita berdiri di bawah terik mentari yang membakar, tapi aku malah
merasakan kenyamanan,
Raga kita terpisah pagar bambu itu, tapi hati kita terus
mencengkram melepas rindu,
Sejam, dua jam, tiga jam tak pernah terasa, kita mulai gila,
Dan saat aku
pamit pulang, engkau selalu memberi alasan aku kembali,
Aku sangat
ingat itu,
Kala aku ingin
beranjak, engkau selalu menggenggam pagar bambu itu,
Kemudian pelan dan hanya sesentuhan, aku menyentuh jemarimu, rindu
untuk seminggu,
Lalu berlalu, aku mulai rindu asrama itu,
Penghalang segelintir aksara asmara kita,
Atau pengikat dan penguat rasa rindu yang hingga sekarang masih menjelma,
Kapan kita
kesana ?
Kita akan
membawa serta merta momongan kita,
Asrama itu
bukti cinta, bukan penghalang asmara.
Bireuen,
02 November 2016
0 Response to "ASMARA TERHALANG ASRAMA"
Post a Comment