MIKA, KEKASIH YANG TERBUANG (PART II)
MIKA,
KEKASIH YANG TERBUANG
PART
II
Setelah kejadian tersebut, kehidupan
mika menjadi tak tentu arah, dia lebih banyak menghabiskan waktu di kamar,
sendiri, bersedih, dan hanya di temani selimutnya. Dia terus meneteskan air
mata, dia selalu ingat tentang keindahan kenangan perjalanan hidupnya bersama
adinda, setelah sekian lama mereka mengarungi suka dan duka cinta, adinda juga
yang selalu meminta agai dia tidak meninggalkanya, tapi akhirnya adindalah yang
meninggalkan mika dan membawa seluruh cinta mika.
Mika hanya bisa mengeluarkan suara
hatinya melalui goresan-goresan tinta, yang setiap saat dia goreskan dalam
kertas putih. Dan juga mika selalu menuliskan surat-surat untuk di kirimkan
kepada adinda, surat tersebut berisikan isi hatinya, dia meratap merendahkan diri,
memohon di kasihani, ia juga kisahkan kenangan-kenangan yang telah mereka lalui
bersama, agar adinda ingat begitu sucinya cinta mereka. namun nihilnya tak selembarpun
mika menerima balasan surat yang dia kirimkan. Meskipun demikian mika tidak
pernah menyerah, dia selalu menyempatkan diri untuk menggoreskan tinta di kertas
special itu, lalu di kirimkannya untuk adinda. Akhirnya adinda pun membalas
surat yang di kirim oleh mika, namun isi surat yang di kirim adinda sangatlah
kejam, bahkan tak termakan oleh ayam, tak terbawa oleh angin. Dia berkata dalam
suratnya, “kamu orang miskin, aku juga miskin, hidup tak akan senang jika hidup
tanpa uang”. Sungguh balasan yang begitu kejam. Sejak saat itu mika semakin
bersedih dalam kesendiriannya. Banyak sahabat-sahabat mika yang dating dan
menyemangatinya, mereka berkata lupakan saja adinda, dia tidak pantas untukmu
mika, dia tidak pantas untuk di pertahankan, pengkhianat tidak pantas untuk di
cintai. Namun apa daya cinta suci mika telah di tanam sepenuhnya untuk adinda.
Seiring berjalannya waktu, mika
telah kembali semangat menjalani hidupnya, bukan karena dia berhasil melupakan
adinda, tapi karena sahabat yang selalu memberikan pundaknya saat mika
terjatuh. Kini mika kembali focus untuk menyelesaikan studinya, focus untuk
mengejar kesuksesan, untuk memperlihatkan kepada dunia bahwa seorang miskin
bisa menjadi besar dan juga seorang miskin yang kehilangan cinta sucinya juga
berhak untuk bahagia. Meski begitu, dalam kegelapan dan kejauhan mika juga
sempat memerhatikan kehidupan adinda, dia mengetahui semua yang di alami oleh
adinda, dia bertekat tak ingin melihat permata hatinya di sakiti oleh siapaun,
meski permata itu jua yang telah menyakitinya.
Kehidupan adinda kini telah bahagia
dengan vino, laki-laki pilihanya. Dia bernaung dalam emas, hidup dalam
kemewahan, meski cinta yang suci tidak dia dapatkan. Karena vino bukanlah orang
yang baik, karena kekayaannya membuat dia tenar, di sukai banyak perempuan, tak
jarang adinda di madu, namun adinda tak pernah tau. Vino adalah lelaki kaya
yang hidup dalam pergaulan bebas di kota, sedangkan adinda adalah perempuan miskin
yang tinggal di kampong bersama sanak saudaranya, tak ayal jika adinda sangat
mudah di tipu dengan kepolosannya.
Bagaimanakah kehidupan adinda
selanjutnya, akankah dia kembali kepada kekasih sucinya “Mika”, atau dia tetap
dalam pelukan pria kaya raya “vino”,,,,????
0 Response to " MIKA, KEKASIH YANG TERBUANG (PART II)"
Post a Comment