MENGIKUTI SANG PELANGI
Mentari mulai tenggelam di ufuk barat
Tenggelam bersama riak-riak samudra
Mengapa diri ikut juga tenggelam,
Bukankah mentari akan kembali bersinar
Menanti sang fajar berwarna kuning keemasan.
‘Jangan menangis”, hati selalu berkata
Tapi mendung tetap berlabuh di bola mata
“Jangan bersedih”, hati selalu menghibur
Tapi luka masih menganga di sekujur tubuh
Basa-basi diri sekedar menghapus segala nestapa
Mengapa tak menyapa bintang gemintang di langit
Bermimpi tentang dunia dengan cahaya terang,
Tanpa ada kegelapan di segala sisi kehidupan,
Merangkai sejuta harapan “terbang bersama pelangi”
Berhias warna-warna lembut dalam kehidupan.
Tenggelam bersama riak-riak samudra
Mengapa diri ikut juga tenggelam,
Bukankah mentari akan kembali bersinar
Menanti sang fajar berwarna kuning keemasan.
‘Jangan menangis”, hati selalu berkata
Tapi mendung tetap berlabuh di bola mata
“Jangan bersedih”, hati selalu menghibur
Tapi luka masih menganga di sekujur tubuh
Basa-basi diri sekedar menghapus segala nestapa
Mengapa tak menyapa bintang gemintang di langit
Bermimpi tentang dunia dengan cahaya terang,
Tanpa ada kegelapan di segala sisi kehidupan,
Merangkai sejuta harapan “terbang bersama pelangi”
Berhias warna-warna lembut dalam kehidupan.
0 Response to "MENGIKUTI SANG PELANGI"
Post a Comment