KLASIFIKASI PERTANIAN
Klasifikasi
Pertanian:
Belum ada klasifikasi pertanian yang baku sampai saat ini.
Pertanian sering digolonggolongkan
menurut keperluan tertentu, sering tumpah tindih, sering berbeda di
lain
daerah. Tanaman kentang di Indonesia masuk dalam Horti-kultura, di
Eropah masuk
dalam bukan Hortikultura tetapi tanaman makanan. Namun demikian
dapat dihimpun
klasifikasi pertanian sebanyak 11 macam penggolongan pertanian.
Penggolongan itu
adalah sebagai berikut:
1)
Pertanian
dalam arti sempit dan luas. Pertanian dalam arti sempit adalah bercocok
tanam, jadi hanya kegiatan usaha tanaman. Dalam arti luas pertanian meliputi
bercocok tanam, kehutanan, perikanan dan peternakan.
2)
Pertanian
Rakyat dan Perkebunan, perbedaan pertanian rakyat dengan perkebunan
terutama terletak dalam luas areal dan manajemennya. Pertanian rakyat
termasuk perkebunan rakyat dalam areal lebih sempit dan manajemen sederhana.
Menurut pemilikannya perkebunan dibagi menjadi perkebunan BUMN,
perkebunan Swasta Asing, perkebunan Swasta Nasional, Joint venture, dan
PIR. Akhir-akhir ini dikenal juga PIR unggas.
3)
Pertanian
Tanaman Makanan dan Perdagangan, Penggolongan ini cukup lemah,
sebagai contoh tanaman padi adalah bahan untuk makanan, tetapi juga dapat
diperdagangkan. Dalam kehidupan praktis yang dimaksud dengan tanaman perdagangan
secara umum komoditinya bukan untuk sebagai bahan makanan. Tanaman
Makanan terdiri atas: Tanaman Serealia, Kacangan dan Umbian.
4)
Pertanian
Hortikultur dan non-Hortikultur. Hortikultur terdiri dari buahbuahan, sayur-sayuran
dan bunga-bungaan. Hasil hortikultur pada umumnya mempunyai sifat
mudah busuk/rusak (perishable) dan bermuatan besar (bulky = volumeneous).
Sering disebut bahwa sifat seluruh hasil pertanian adalah perishable
dan bulky, pada hal hasil pertanian non-hortikultur tidak mudah rusak dan
tidak bulky seperti cengkeh, jagung, padi, lada dan lainnya. Karena itu
hatihati dalam
menggeneralisasi sifat-sifat pertanian. Di Indonesia tanaman kentang termasuk
tanaman hortikultura, tetapi di Eropah, misalnya di Belanda termasuk tanaman
makanan.
5)
Pertanian
Tanaman Semusim dan Tanaman Keras, Tanaman semu-sim sering
disebut tanaman muda atau tanaman tahunan atau annual crop. Contoh annual crop
adalah padi, jagung, pisang, cabe, kentang, kacangan, dan sebagainya.
Tanaman semusim ini dapat dibagi dua yaitu:
a.
Sekali
tanam sekali panen seperti padi, jagung.
b.
Sekali
tanam beberapa kali panen seperti cabe, tomat arcis, buncis dan sebagainya.
Tanaman Keras atau perenial crop adalah tanaman yang berumur
panjang dan dapat berbuah atau panen berkali-kali. Contohnya: karet, kelapa sawit,
coklat, duren,
mangga, asam gelugur, duku dan sebagainya.
6) Pertanian Subsisten dan Perusahaan, Pertanian subsisten adalah
perta-nian yang seluruh hasilnya digunakan atau dikonsumsi sendiri oleh
pro-dusennya. Contoh: padi, jagung, ternak ayam yang dipelihara bertujuan untuk
konsumsi sendiri,
tidak ada maksud untuk dijual ke pasar. Pertanian subsisten secara murni pada
saat ini dapat dikatakan sudah langka, hanya terdapat di daerah-daerah yang terisolasi
seperti di Nias. Kalau hasil perta-nian itu hanya cukup untuk dimakan maka
disebut subsistence level of living, dan kondisi ini sama dengan petani miskin.
Pertanian perusahaan atau commercial adalah pertanian yang hasilnya bertujuan
dijual ke pasar. Bukan harus semua hasil padi seorang petani dijual ke pasar,
boleh saja sebagian dikonsumsi sendiri dan sebagian dijual. Hasil tanaman karet
pada umumumnya seluruhnya dijual ke pasar.
7) Pertanian Generatif dan Ekstraktif, Pertanian generatif adalah
pertani-an yang telah dilakukan di dalamnya pemeliharaan/perlakuan pada proses
produksinya. Petani terlibat dalam pemupukan, dalam pembrantasan hama/penyakit,
dalam pemilihan
benih/bibit. Pertanian ekstraktif (sammel- wirtshaft) adalah usaha pertanian
yang hanya mengumpulkan hasil, misal-nya pengambilan rotan di hutan,
penebangan kayu hutan, pengambilan gubal gaharu di hutan, penangkapan ikan
di laut. Bila rotan atau gaharu sudah dibudidayakan maka dia berubah menjadi
pertanian generafif.
8) Pertanian Lahan Sawah dan Lahan Kering, lahan sawah adalah lahan
yang pada
saat-saat tertentu digenangi air untuk ditanami, kalau terus-menerus tergenang
air disebut kolam atau tambak. Berdasarkan sumber airnya sawah dibagi
menjadi:
a. Sawah irigasi (teknis dan setengah teknis), tadah hujan, rawa,
paluh dan sebagainya. Pengaliran/pemberian air ke lahan sawah disebut
irigasi, boleh juga dengan sprinkle, pembuangan air keluar dari sawah disebut
drainasi.
b. Lahan kering adalah lahan yang senantiasa diusahakan kering, lahan kering
sering disebut lahan darat, tegalan, huma atau ladang. Usaha-usaha perkebunan
pada umumnya terdapat di lahan kering.
9) Pertanian Modern dan Tradisionil, pertanian intensif dan ekstensif
berkonotasi terhadap jumlah nilai input per hektar, pertanian modern dan
tradiosionil berkonotasi ter-hadap tingkat penggunaan teknologi. Pertanian
modern menggunakan
teknologi lebih tinggi daripada pertanian tradisionil. Pertanian modern
banyak menggunakan mesin-mesin, sedikit memakai tenaga manual. Pertanian
modern belum tentu lebih menguntungkan dari-pada pertanian tradisionil.
Pertanian modern di Sumatera Utara belum tentu modern bagi petani di
USA. Pertanian modern dapat menimbulkan pengangguran di perdesaan di Indonesia.
10) Pertanian Spesialisasi dan Diversifikasi, pertanian spesialisasi
disebut juga pertanaman sejenis atau monokulture pada usaha tanaman. Spesialisai
berarti mengusahakan
khusus satu jenis tanaman, atau satu jenis ternak atau satu jenis ikan.
Pertanian diversifikasi disebut juga pertanian campur-an. Diversifikasi dalam
arti sempit mengusahakan berbagai jenis tanaman atau berbagai jenis ternak
atau ikan. Misalnya seorang petani menanam padi+jagung+pisang, atau memelihara
kambing + bebek+ayam, atau me-melihara ikan lele+ikan gurami. Diversifikasi
dalam arti luas adalah meng-usahakan tanaman+ternak, misalnya usaha
ternak lembu+tanaman jagung, atau kombinasi dengan usaha ikan mas. Dalam
arti luas ini harus paling tidak kombinasi dari usaha dari tanaman+ternak, atau
ternak+ikan, atau ikan+hutan, atau tanaman+hutan. Dilihat dari output usaha, diversifikasi
dapat dibagi dua yakni diversifikasi horizonral dan diversifikasi vertikal.
Usaha horizontal artinya memberikan output natural pertanian, yaitu semua
usaha divesifikasi yang telah disebutkan di atas. Usaha vertikal bila dalam satu
usaha itu mempunyai output natural + output pengolahan, misalnya seorang pekebun
sawit menjual buah TBS dan menjual minyak sawit, atau seorang petani menghasilkan
padi dan beras atau tepung beras. Untuk usaha tanaman saja, sejalan
dengan pengertian diversifikasi terdapat beberapa istilah khusus yakni:
a. Tumpang gilir (multiple cropping),
b. Tumpang sari (inter cropping),
c. Bersisipan (relay cropping),
d. Bergiliran (squential planting).
11) Pertanian Intensif dan Ekstensif. orang awam menganggap pertanian intensif
adalah pertanian yang memakai areal sempit dan banyak digunakan input, pertanian
ekstensif adalah pertanian yang arealnya luas, pemakaian input tidak disebutkan.
Intensif atau ekstensifnya suatu usaha pertanian dapat ditunjukkan dalam
waktu yang sama atau berbeda, antar daerah, antar jenis tanaman/ usaha. Indikator
menunjukkan intesif atau ekstensif adalah ratio atau perbandingan
dari jumlah penggunaan nilai input per satuan luas, bukan hanya bergantung
luas areal saja. Intensif atau ekstensif suatu usaha pertanian akan lebih jelas
dengan contoh di bawah ini (data hipotetik).
Tabel 1. Intensif atau Ekstensif Usaha Pertanian
(data hipotetik)
Uraian
|
Luas Usaha
Hektar
|
Jumblah Input
Rp. Juta
|
Input per
Hektar
|
Padi tahun
2005 di desa A
Padi tahun
2005 di desa B
Kesimpulan:
Usaha tanaman
padi di desa A adalah Intensif
|
200
100
|
600
200
|
3
2
|
Anggrek tahun
2005
Jeruk tahun
2005
Kesimpulan:
Tanaman
Anggrek adalah Intensif
|
10
5
|
100
40
|
10
8
|
Jagung tahun
2000
Jagung tahun
2005
Kesimpulan:
Jagung tahun
2000 lebih intensif
|
200
100
|
1000
400
|
5
4
|
Klasifikasi Menurut Sub Sektor:
Selain klasifikasi yang telah dijelaskan di atas, masih ada lagi
klasisifikasi khusus pada
Sub-sektor Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan. Adapun klasifikasi
atau istilah-istilah
itu dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Peternakan
Menurut Undang-Undang nomor 6 tahun 1967 tentang ketentuan-
ketentuan pokok
peternakan dijelaskan beberapa istilah sebagai berikut:
Ø Hewan adalah semua binatang yang hidup di darat, baik yang dipelihara
atau yang masih liar.
Ø Hewan piara adalah hewan yang cara hidupnya sebagian diten-tukan oleh
manusia untuk maksud tertentu.
Ø Ternak adalah hewan piara yang tempatnya, reproduksinya, pemeliharaannya
dan hasilnya telah dikelola oleh manusia. Istilah usaha
ternak ikan mas, ternak lele adalah sangat salah dan keliru, karena ikan mas
dan lelle bukan ternak. Tetapi kalau dikatakan usahatani ikan mas atau ushatani
lele adalah
lebih tepat.
Ø Berdasarkan golongan hewan, ternak dibagi menjadi:
o
Ternak
besar yaitu lembu/sapi, kerbau dan kuda.
o
Ternak
kecil yaitu kambing, biri-biri dan babi.
o
Ternak
unggas yaitu ayam, bebek, angsa dan kalkun.
Ø Berdasarkan output ternak dibagi menjadi:
o
Ternak
perah/susu yaitu sapi, kerbau, kambing, biri-biri.
o
Ternak
daging yaitu semua ternak besar+ternak kecil dan ayam broiler.
Ø Ada pula istilah ternak dwi guna misalnya ternak sapi potong yang
berguna sebagai
sumber daging + sumber tenaga kerja (dalam pengolahan lahan dan transportasi).
Ayam dwiguna artinya dia sebagai ayam peterlor dan sebagai sumber
daging. Berdasarkan sumber gizi makanan manusia maka ternak dibagi menjadi
ternak penghasil daging, penghasil susu dan telor. Akhir-akhir ini
dalam pertanian rakyat, hasil ikutan ternak yakni pupuk kandang sangat berperan
dalam menaikkan produksi.
2.
Perikanan
Berdasarkan tempat ekosistemnya perikanan dapat dibagi menjadi:
ü Perikanan laut, bersifat ektraktif.
ü Perikanan darat di air tawar, bersifat budi daya.
Berdasarkan output perikanan dapat dibagi menjadi:
ü Golongan ikan, baik di laut dan di air tawar
ü Golongan berkulit keras, termasuk udang
ü Golongan binatang lunak, kerang dan cumi-cumi.
ü Golongan binatang lainnya, sotong, penyu, ubur-ubur.
Udang bukan ikan tetapi itu termasuk usaha perikanan
Perikanan darat terdiri dari :
ü Tambak,
ü Kolam,
ü Sawah,
ü Sungai dan
ü Danau.
Pada perikanan darat ini ada juga yang bersifat ekstraktif yaitu
penangkapan di
perairan umum.
Orang yang bermatapencaharian di perikanan laut disebut nelayan,
orang yang
membudidayakan ikan disebut petani ikan (bukan peternak ikan).
Nelayan terdiri dari:
Ø nelayan buruh,
Ø juragan
Ø pemilik kapal.
Ada orang yang mempunyai profesi sebagai nelayan dan sekali gus
sebagai petani ikan.
Berdasarkan perahu/kapal penangkap ikan nelayan pemilik dibagi
menjadi :
Ø nelayan tradisionil
Ø nelayan bermotor.
Nelayan tradisional memakai perahu tanpa mesin/motor. Bila perahu
mempunyai mesin yang ditempel di luar disebut perahu motor tempel, bila perahu/kapal
telah mempunyai mesin di dalam kapal maka disebut kapal motor. Berdasarkan besarnya
mesin yang digunakan yang diukur dengan GT (Gross Ton), kapal dibagi menjadi
Ø kapal kecil yaitu 5GT-10GT,
Ø kapal sedang mempunyai mesin 15-30GT,
Ø kapal besar mempunyai mesin di atas 30GT.
Jika disebutkan nelayan pemilik berkapal besar berarti pemilik
kapal motor untuk
menangkap ikan itu mempunyai kekuatan di atas 30GT.
3.
Kehutanan
Menurut fungsinya hutan dapat dibagi menjadi:
Ø Hutan Lindung,
Ø Hutan Produksi,
Menurut pemilikan hutan dibagi menjadi:
Ø Hutan Negara,
Ø Hutan Rakyat.
Menurut ekologinya hutan dapat dibagi menjadi :
Ø Hutan Tropis,
Ø Hutan Bakau,
Ø dan lain-lain.
Bila suatu areal hutan yang belum pernah dijamah manusia maka
disebut hutan original. Pohon/tumbuhan di semua jenis hutan diatas tidak ada yang
ditanam oleh manusia. Bila ditanam kembali oleh manusia karena ditebang maka
disebut hutan reboisasi.
2.
Klasifikasi
Petani :
Seperti halnya dengan klasifikasi pertanian, klasifikasi petani
juga belum ada yang lengkap atau baku. Siapa itu petani? Belum ada teks book atau bahan bacaan
yang memperinci petani, oleh karena itu kebijakan dalam pembangunan pertanian
sering melenceng. Pada umumnya kebijakan dari pemerintah hanya melihat pertanian bukan
melihat petaninya. Sektor pertanian dapat dibangun secara tangguh tetapi petaninya
banyak yang terceceran. Petani itu adalah orang atau manusia, bukan robot atau ternak.
Seorang warga desa kerjanya buruh, kehidupannya sangat rentan dan sangat miskin, dia
tidak memiliki lahan dan modal, dia adalah seorang petani juga. Seorang warga desa
memiliki kebun duku 4 hektar, mempunyai net income dari buah dukunya Rp.120 juta setahun,
dia juga adalah seorang petani.
Ø Apakah Dirut PTP juga seorang petani karena incomenya dari sektor
pertanian?
Ø Siapa sebenarnya petani yang dimaksud dalam sehari-hari itu, dan
dalam
pembangunan pertanian itu bagi petani yang mana
dimaksud/ditujukan??
Petani dapat diklasifikasikan menurut klasisikasi pertanian Menurut
klasifikasi pertanian
dapat disebutkan:
v Petani tradisionil atau petani modern.
v Petani sawah atau petani darat.
v Petani spesialisasi atau petani diversifikasi.
Menurut jenis usahanya adalah:
v Petani padi bila dia mengusahakan tanaman padi.
v Petani padi dan jagung, dia menanam padi dan jagung.
v Petani/pekebun karet, dia mengusahakan tanaman karet.
v Petani ikan mas, dia mengusahakan/memelihara ikan mas.
v Peternak sapi perah, dia memelihara sapi perah, dan lain-lain.
Namun yang paling penting adalah klasifikasi petani menurut adalah
menurut status
sosial ekono-minya di perdesaan, yang dapat disebutkan sebagai
berikut.
1.
Petani
tanpa lahan dan modal. Petani ini paling miskin, paling rentan, dia hanya
memiliki tenaga kerja. Contohnya buruh-buruh, petani yang baru kena PHK
dari perkotaan, petani yang dirundung malang sepanjang tahun, petani yang
kena penggusuran dan sebagainya.
2.
Petani
punya lahan sempit tanpa modal. Petani ini hanya memiliki lahan tempat
berdiri rumah/gubuknya. Dia tidak dapat mengusahakan tanaman secara
memadai, mungkin dapat memelihara ayam/bebek sebanyak 2-5 ekor saja.
Profil petani ini sama saja dengan profil petani pada nomor 1. Petani nomor
1 dan 2 ini dapat dikembangkan dengan penanganan khusus, serius dan konsisten.
3.
Petani
punya lahan sedang tanpa modal. Petani ini masih rendah pro-duksinya karena
tanpa modal dia susah berusaha- tani karena tak ada modal. Petani semacam
ini dapat dikembangkan dengan memberikan bantuan modal dan penyuluhan.
4.
Petani
punya lahan cukup/luas dan modal cukup/besar. Hanya jenis petani ini yang
membutuhkan penyuluhan atau diberikan inovasi baru untuk mengembangkan
usahataninya.
Paradigma lama (mungkin masih banyak juga saat ini) mengembangkan
pertanian dengan melihat/memfokuskan tanaman/ternak/ikannya, bukan diperhatikan
petaninya di kelas mana. Yang penting "wongnya" bukan tanamannya. Penulis
pernah berdiskusi dengan seorang birokrat di perikanan laut, dia selalu memperhatikan
kesenangan hidup ikan di laut bukan kesejahteraan nelayan penangkap ikan itu. Hal ini
mengakibatkan kehidupan nelayan makin susah. Bukan berarti
paradigma baru tidak melihat agro-ekosistem lahan darat/sawah dan lautan, ini
juga harus diperhatikan jangan sampai dirusaki. Petaninya atau nelayannya nomor satu
menjadi perhatian, dan tujuan pembangunan sektor pertanian adalah meningkatkan kesejahteraan
petani/nelayan.
Akan tetapi di sektor kehutanan terjadi
fenomena yang aneh. Pengusaha atau orang pemegang HPH mempunyai izin menebang
kayu hutan sama sekali tidak memperhatikan lingkungan hidup, secara pasaran
disebutkan "sikat saja", banjir atau tidak adalah urusan belakang. Dalam hal ini orangnya/pelakunya terlalu dimanjakan, dampaknya
terlalu diremehkan.
Apakah neneknya yang menanami hutan yang dirusakinya itu?? Apakah
ada petani hutan?? Ada orang/perusahaan yang memiliki HPH (Hak Pengusahaan
Hutan), apakah dia itu seorang petani? Orang yang memilik HPH bukan memiliki
lahan hutan tersebut, tetapi memiliki izin untuk menebang kayu hutan pada areal
tertentu. Mereka ini walaupun tanpa lahan tetapi dia tidak miskin (bukan
seperti petani
tanpa lahan yang disebutkan di atas).
Siapa sebenarnya pengusaha yang memiliki HPH
itu? Apakah nenek moyangnya atau dia sendiri dulu menanam kayu di hutan itu? Sudah jelas tidak ada ditanam mereka, tetapi mereka hanya memetik
hasilnya saja. Usaha mereka ini dapat digolongkan menjadi petani
ekstraktif, namun mereka ini tidak sama dengan petani ekstraktif rotan. Kalau terjadi banjir karena
penebangan kayu di hutan selalu dituduh yang melakukannya masyarakat di sekitar
hutan itu. Kalau
penebangan secara manual yang dilakukan oleh masyarakat di
sekitar hutan, mustahil begini parahnya kondisi hutan di Republik Indonesia
ini. Selanjutnya bagaimana petani sekitar hutan itu membawa kayu-kayu besar keluar
dari hutan? Apakah ada kemampuan mereka menyeret/membawa kayu itu keluar dari
hutan?
Akan tetapi kalau pemilik HPH atau pengusaha melakukan penebangan
kayu, tentunya memakai peralatan sinsaw yang bermacam teknologinya. Menebang kayu secara
cepat dan meluas. Bila kayu sudah ditebangi, dibuat jalan ke lokasi penebangan, kemudian
alat-alat /truk besar membawa kayu itu keluar dari hutan. Dengan kata yang agak guron,
pengusaha HPH panen tanpa menanam, tetapi petani di perdesaan sering menanam tanpa
panen.
Jika ANDA SERIUS INGIN MENJADI LEADER 001 DAERAH
ReplyDeleteSILAHKAN SEGERA HUBUNGI
Pendaftaran AGEN DISTRIBUTOR MAKSIPLUS I AGEN DISTRIBUTOR PUPUK MAXIGROW | AGEN DISTRIBUTOR PROASSAUDAH
Bapak Rudy Kesuma Hutasoit
Pemimpin Gerakan Wilayah – PT MAKSIPLUS UTAMA INDONESIA
Mobile 1 - 0823 4141 7741
Mobile 2 - 0819 1653 9805 (Whatsapp)
website : http://www.maksiplus.biz/?m=1
Agen Distributor Pupuk Maxigrow Asahan | Hubungi Whatsapp 0819 1653 9805
Agen Distributor Pupuk Maxigrow Batubara | Hubungi Whatsapp 0819 1653 9805
Agen Distributor Pupuk Maxigrow Dairi | Hubungi Whatsapp 0819 1653 9805
Agen Distributor Pupuk Maxigrow Deli Serdang | Hubungi Whatsapp 0819 1653 9805
Agen Distributor Pupuk Maxigrow Humbang Hasundutan | Hubungi Whatsapp 0819 1653 9805
Agen Distributor Pupuk Maxigrow Karo | Hubungi Whatsapp 0819 1653 9805
Agen Distributor Pupuk Maxigrow Labuhanbatu | Hubungi Whatsapp 0819 1653 9805
Agen Distributor Pupuk Maxigrow Labuhanbatu Selatan | Hubungi Whatsapp 0819 1653 9805
Agen Distributor Pupuk Maxigrow Labuhanbatu Utara | Hubungi Whatsapp 0819 1653 9805
Agen Distributor Pupuk Maxigrow Langkat | Hubungi Whatsapp 0819 1653 9805
Agen Distributor Pupuk Maxigrow Mandailing Natal | Hubungi Whatsapp 0819 1653 9805
Agen Distributor Pupuk Maxigrow Nias | Hubungi Whatsapp 0819 1653 9805
Agen Distributor Pupuk Maxigrow Nias Barat | Hubungi Whatsapp 0819 1653 9805
Agen Distributor Pupuk Maxigrow Nias Selatan | Hubungi Whatsapp 0819 1653 9805
Agen Distributor Pupuk Maxigrow Nias Utara | Hubungi Whatsapp 0819 1653 9805
Agen Distributor Pupuk Maxigrow Padang Lawas | Hubungi Whatsapp 0819 1653 9805
Agen Distributor Pupuk Maxigrow Padang Lawas Utara | Hubungi Whatsapp 0819 1653 9805
Agen Distributor Pupuk Maxigrow Pakpak Bharat | Hubungi Whatsapp 0819 1653 9805
Agen Distributor Pupuk Maxigrow Samosir | Hubungi Whatsapp 0819 1653 9805
Agen Distributor Pupuk Maxigrow Serdang Bedagai | Hubungi Whatsapp 0819 1653 9805
Agen Distributor Pupuk Maxigrow Simalungun | Hubungi Whatsapp 0819 1653 9805
Agen Distributor Pupuk Maxigrow Tapanuli Selatan | Hubungi Whatsapp 0819 1653 9805
Agen Distributor Pupuk Maxigrow Tapanuli Tengah | Hubungi Whatsapp 0819 1653 9805
Agen Distributor Pupuk Maxigrow Tapanuli Utara | Hubungi Whatsapp 0819 1653 9805
Agen Distributor Pupuk Maxigrow Toba Samosir | Hubungi Whatsapp 0819 1653 9805
Agen Distributor Pupuk Maxigrow Binjai | Hubungi Whatsapp 0819 1653 9805
Agen Distributor Pupuk Maxigrow Gunungsitoli | Hubungi Whatsapp 0819 1653 9805
Agen Distributor Pupuk Maxigrow Medan | Hubungi Whatsapp 0819 1653 9805
Agen Distributor Pupuk Maxigrow Padangsidempuan | Hubungi Whatsapp 0819 1653 9805
Agen Distributor Pupuk Maxigrow Pematangsiantar | Hubungi Whatsapp 0819 1653 9805
Agen Distributor Pupuk Maxigrow Sibolga | Hubungi Whatsapp 0819 1653 9805
Agen Distributor Pupuk Maxigrow Tanjungbalai | Hubungi Whatsapp 0819 1653 9805
Agen Distributor Pupuk Maxigrow Tebing Tinggi | Hubungi Whatsapp 0819 1653 9805
Agen Distributor Pupuk Maxigrow Sumatera Utara | Hubungi Whatsapp 0819 1653 9805
https://biomaksi.wordpress.com
http://www.maksiplus.biz/?m=1
https://budidayalelesystembiomaksi.blogspot.co.id https://distributorpupukhayatimaxigrow.wordpress.com
https://www.youtube.com/watch?v=7eVtfPfet6A