-->

BERBANGGALAH MENJADI PEREMPUAN "ACEH"

            

            Perempuan merupakan makhluk istimewa yang di ciptakan oleh Allah S.W.T, perempuan mempunyai hati yang tabah, jiwa yang lembuh, dan penuh dengan kasih sayang, Ibu itulah perwujudan Lahiriah keistimewaan perempuan. Mereka bilang perempuan itu lemah ? kata siapa ??? Ibu mampu mengandungmu sembilan bulan, membawamu kemanapun dia pergi, di samping itu Dia juga tidak lupa kewajiban mengkhadan Ayahmu, dan saat melahirkan, dia berjuang begitu keras, memikul kesakitan yang bahkan mustahil di pikul oleh jiwa dan raga manusia, tapi dia mampu, sekarang masih ada yang berkata perempuan itu lemah ???

       
     Dalam bait lagu, Jhon Lennon mengabadikan keistimewaan perempuan “Please remember my life is in your hand” “Ingatlah hidupku (laki-laki) di dalam genggamanmu” inilah jiwa tersembunyi dari sosok perempuan.

Perempuan Aceh, pejuang kemerdekaan, ada seorang perempuan yang meninggal 107 tahun yang lalu, 06 November 1908 dan dia di makamkan di Sumeudang, Cut Nyak Dien, siapa yang tidak kenal nama itu, nama yang bergema di seluruh dunia, bahkan di akui oleh penjajah belanda, dia menjadi motor perjuangan, membangun stategi, berjuang untuk agama dan negeri. Inilah bentuk Lahiriah seorang perempuan, khususnya perempuan Aceh. Pada saat seorang panglima perang gugur di medan pertempuran (Teuku Umar) suaminya, anak perempuan Cut Nyak Dien, yaitu Cut Gampang menangis, sebagai seorang ibu, Cut Nyak Dien hanya berpesan satu hal “Perempuan Aceh pantang meneteskan air mata untuk seseorang yang mati syahid” dan sebagai perempuan, di depan publik, atas nama pertempuaran Cut Nyak Dien berkata, “kami memang hancur tapi tidak ada kata menyerah”. Perjuangan Cut Nyak Dien kemudian di abadikan oleh penulis laki-laki dari belanda yang menggambarkan kekuatan perempuan Aceh “Wanita Aceh gagah dan berani merupakan perwujudan lahiriah, yang tak kenal kata menyerah, yang setinggi-tingginya dan apabila mereka ikut bertempur maka akan di lakukannya dengan energi dan semangat berani mati yang kebanyakan lebih dari kaum lelaki, bahkan tidak ada bangsa yang berani dan fanatik seperti Bangsa Aceh, dan kaun wanita Aceh melebihi kaum wanita dimanapun, tidak ada satu romanpun yang mampu menggambarkan pengorbanan dan keberanian perempuan Aceh”.  Itu sosok perempuan Aceh dalam ranah pablik.

Di dalam tatanan Rumah tangga, perempuan juga memegang peran yang begitu sakral, sekolah pertama untuk seorang manusia yang lahir begitu fitrah, dan kebaikan regenerasi manusia sangat di tentukan oleh kiprahnya seorang perempuan. Ibu,,

Ibu adalah hati yang begitu luas, ibu menangis saat anaknya tak patuh peraturan, Ibu juga menangis saat anaknya menemukan kebahagiaan, ibu menangis saat anaknya bermain curang, ibu juga menangis ketika anaknya menjadi pemenang, ibu adalah sosok yang bahkan tak pernah lelah, ibu selalu punya kemaafan saat anaknya berbuat ribuan kesalahan, ibu adalah kilau kegaiban Tuhan, dengan penuh kebaikan ibu mengenalkan anaknya pada Tuhan.

            Semua ini adalah bentuk lahirian keistimewaan perempuan, dalam kontek keagamaan, perempuan juga begitu Istimewa, mereka punya fase boleh meninggalkan kewajiban tanpa harus membayar, fase dimana tak dimiliki oleh lelaki manapun, bahkan dalam doa-doa, untuk perempuanlah lebih dahulu di utamakan. Dan keistimewaan perempuan pada dasarnya telah di gambarkan dalam penciptaan “perempuan tidak di ciptakan dari tulang tengkorak anak adam, yang berarti perempuan menjadi pemimpin anak adam, tidak pula di ciptakan dari tulang kaki anak adam, yang berarti perempuan menjadi bawahan dan pijakan anak adam, tapi perempuan di ciptakan dari tulang rusuk anak adam, dimana rusuk dekat dengan lengan yang berarti perempuan adalah sosok yang harus di lindungi, dan dekat dengan hati, yang berarti perempuan adalah sosok yang harus di sayangi dan di cintai”.

            Dan untuk perempuan di era modern ini,berbanggalah, sebab ribuan keistimewaan ada padamu, keistimewaan yang tidak pernah di miliki oleh lelaki manapun, dan untuk perempuan Aceh, jiwa pengorbanan ada padamu, darah pejuang mengalir di dalam darahmu, darah yang tidak pernah di miliki oleh perempuan manapun, dan bahkan tidak ada satu romanpun yang dapat mengalahkan pejuang-pejuang perempuan Aceh.


“Foto Cut Nyak Dien yang di pajang di sekolah-sekolah dan yang ada di buku adalah foto rekayasa, foto yang tidak memakai jelbab/ hijab, karena pada kenyataannya hingga akhir hanyatnya Cut Nyak Dien selalu memakai hijab” 

1 Response to "BERBANGGALAH MENJADI PEREMPUAN "ACEH""

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel