MENGHARAPKAN ORANG KETIGA
MENGHARAPKAN ORANG KETIGA
Senja mulai temaram dari kemera-merahan,
Waktu dewi malam datang, begitulah kodrat alam,
Bunyi jangkrik mengalun kian beradu dengan gemuruh kunang-kunang,
Gerimis ikut datang, malam itu perkenalanku dimulai,,,
Hanya melalui media, aku bercerita, kamu mendengarkan,
Bergantian kamu mengisahkan, aku mendengarkan, ada yg berbeda dalam
kenyamanan,
Sehari, semalam, dua hari, dua malam,
Kita terus bergantian, kadang aku mendengarkan, kadang kamu
mengisahkan,
Namun di malam ketiga petaka datang, dalam kisahmu, dan aku hanya
mampu meng-iyakan,
Perlahan, dalam remang siang, aku ingin menghilang, dimakan
pengharapan,
Namun engkau masih mendekat, mempertanyakan keseriusan,
Aku bisa apa ?
Kubuktikan, engkau percaya, namun disisi lain engkau tak mampu
mengecewakannya,
Kisahmu tentang dia malam itu, merubah sudut pandangku,
Aku hanya menjadi orang ketiga, mungkin bukan yang aku harapkan,
Engkau masih bercerita, dia membuatmu nyaman, jauh sebelum aku
datang,
Namun kenapa engkau masih memberi harapan, sedang aku hanya orang
ketiga,
Kututup mata, kukekang rapat geraham, kukatakan :
“Wanita tidak pernah bisa bersanding dengan dua laki-laki,
Dalam Islam, dua perempuan boleh saja, asalkan keadilan itu ada,
Aku harap engkau paham maksudku”
Lalu tiba-tiba
engkau diam, lama dan semakin lama,
Aku sempat berfikir
engkau marah, sebab mempertanyakan orang ketiga,
Tak ada tanda-tanda,
engkau masih membisu dalam kata,
Lalu aku medapatkan
sebuah pesan darimu, besar harapku,
Aku pihanmu,,,
setelah kubaca
Aku terenyuh kagum, hatiku bergumam “Sungguh Gadis yang Istimewa”
Engkau tidak ingin mengecewakan orang lain, meski bersamaku engkau
bahagia,
Dalam seuntai kata “Memilih Setia”, aku datang di waktu yang salah,
Mengharapkan orang ketiga, hanya dalam Doa dan Jodoh yang bisa, “Ujarmu.
Tapi hal itu semakin
memperkeruh hatiku,
Kenapa aku semakin
berharap, semakin besar, dan terus membesar,
Hingga aku tidak
ingin jauh sesentipun darimu,
Meski ku tau “Hanya
Orang Ketiga”
Apa orang ketiga selalu salah ?
Apa akhirnya orang ketiga selalu mendapat cacian ?
Apa orang ketiga selalu menginginkan perpisahan pada kamu dan dia ?
Apa orang ketiga tidak berhak mendapatkan bahagia pada orang yang
ia cinta ?
Tiada jawaban,
mungkin diam jawabannya, atau Doa !
Yang memaksa jodoh
pada nama yang belum disandingkan,
Mengharapkan sinar
dari gemuruh mendung hujan,
Atau mengharapkan
kecewa dari sebuah pertemuan,
Aku pernah mencoba melupakanmu di satu pagi,
Namun kembali mengingatmu di 1001 pagi,
Aku tidak bisa, Izinkan aku setia,
Menunggumu dengan dia !
***
Aku percaya, kita tidak dipertemukan hanya untuk bersama lalu
berpisah,
Atau bahagia, menikah, lalu mati,
Bergantian meninggalkan salah satu dalam resah,
Sebab hidup pasti akan memberi luka, lebih dari yang kita mau,
Maka aku berharap pada hatimu, ragamu, jiwamu,
Siaplah pada segala kemungkinan itu, meski kita tidak mungkin
bersama,
“Seuntai harapan dari orang ketiga”!
Bireuen, 08 November 2016
0 Response to "MENGHARAPKAN ORANG KETIGA"
Post a Comment